Bukit Besar Lahat Sumatra Selatan
Angin dingin terus menerpa tubuh yang bermandikan keringat, memompa semangat kami untuk melakukan pendakian Bukit Besak Merapi Selatan. ke Bukit Besak di Kecamatan Merapi Selatan . Berada tidak jauh dari areal Bukit Serelo yang merupakan ikon Bumi Seganti Setungguan.
Bukit Besak
menyimpan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia saat melawan penjajah dan
terdapat legenda Batu Putri yang di bawah Batu Putri tersebut
terdapat Gua. Diyakini gua tersebut pernah digunakan warga untuk
bersembunyi. Legenda Batu Putri Ini berawal dari kisah seorang putri yang
sedang bersedih duduk termenung tiba-tiba seekor anjing piaraannya yang setia
menemaninya menggagahi putri tersebut maka dikutuklah mereka menjadi batu, demikian
cerita yang berkembang di Merapi Selatan.
Gua Putri
yang terdapat di bawah batu putri ini memiliki beberapa ruangan yang tersusun
karena proses alam, bukan karena bentukan manusia. Mungkin saja orang yang
pernah tinggal menyempurnakan bentuknya. Antara ruang yang satu dan yang
lainnya saling berhubungan, meskipun sebagian ruang hanya bisa dimasuki dengan
cara merayap.
Para
penjelajah tidak sanggup memasuki seluruh ruangan karena beberapa ruangan sudah
ditempati banyak kelelawar bersarang. Bau kelelawar dan kotorannya itu membuat
tidak tahan, pusing dan mual. Disamping itu harus menggunakan alat yang memadai
untuk memasuki ruangan-ruangan yang gelap. Kemungkinan ada binatang lain, yang
berbahaya.
Bila dilihat
dari posisinya Batu Putri itu berada di tepi Bukit Besak menjulang, batu itu
bertumpuk seperti adegan sedang bersenggama. Menurut salah seorang warga bahwa
batu Putri ini biarpun kelihatannya hanya menempel sedikit tetapi tidak pernah
bergeser meskipun ada gempa. Sehingga tampak unik bila di pandang dari arah
lembah bukit.
Selain Batu
Putri ada juga Gua Madun berada di bawah sebelum menuju Gua Putri. Dari Gua
Madun ke Gua Putri menempuh jarak satu jam perjalanan. Gua inilah yang
menjadi tujuan penjelajahan sejarah dan budaya selain menuju ke puncak
Bukit Besar.
Di puncak
Bukit Besar kita bisa melihat kota Lahat, Muara Enim, Tanjung Enim dan
perkampungan-perkampungan, bahkan tampak Gunung Dempo yang berada di Pagaralam.
Kalau saja Bukit Besar ini dijadikan tempat wisata alam tentu sangat
menakjubkan karena keindahannya tidak kalah dengan daerah lain, yang menjadi
tjuan wisata alam di Indonesia.
Pejelajahan
Sejarah dan Budaya ini ditemani 3 guru pembimbing dan pemandu dari warga
setempat. Sebelumnya mereka sudah menginap semalam di Desa Tanjung Beringin.
Perjalanan dimulai hari Minggu beberapa waktu lalu sekitar pukul 8.00 WIB
dimulai dengan doa bersama. Kegiatan ini selain sebagai refreshing, kegiatan
pramuka dan untuk lebih mencintai alam juga budaya lokal, ujar Jayadi SPd salah
satuGuru yang pemimpin perjalanan ini yang juga sebagai guru sejarah..
Perjalanan
menuju Gua Madun, Gua Putri dan puncak Bukit Besak, sebelumnya melewati
rerimbunan hutan hujan tropis yang lembab, serta padang rumput yang luas
membentang serta udara yang segar. Wilayah ini merupakan hutan lindung dengan
perbukitan batu, konon banyak mengandung batubara di kaki Bukit Besak ini.
Pohon-pohon yang tinggi dan banyak terdapat macam-macam binatang di dalamnya.
Menurut warga setempat Tiwi (35), bahwa di hutan ini masih terdapat banyak
jenis hewan misalnya, Beruang Madu, Kijang, Rusa, Ayam Hutan,
Kambing Hutan dan Macan Akar.
Salah
seorang penjelajah menunjukkan kotoran Macan Hutan di dekat batu besar yangbisa
digunakan untuk berteduh atau berlindung. Kami juga menemukan jejak babi hutan.
“Terkadang
jejak hewan liar ini terlihat saat menuju perbukitan, tapi tidak pernah
mengganggu penduduk,” ujarnya. Masyarakat Kecamatan Merapi Selatan juga menjaga
alam sekitarnya.
Gua Madun
merupakan peninggalan masa revolusi 1945, menuju ke Gua tersebut memakan waktu
sekitar satu jam dari desa dengan berjalan kaki. Sementara jarak Desa Tanjung
Beringin sendiri dari Kota Lahat kurang lebih 40 Km. Gua perjuangan ini tempat
bersembunyinya para Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan penduduk di masa
penjajahan Jepang, dan sekaligus tempat pengintaian musuh yang paling aman
karena letaknya yang tinggi diatas Bukit Besak.
Madun nama
orang yang pertama menemukan Gua tersebut, sehingga gua tersebut disebut Gua
Madun, menurut cerita penduduk setempat. Gua yang ada di Bukit Besak ini bukan
gua yang dibuat oleh manusia tetapi karena terjadi proses alam. Batu-batu yang
jatuh dari puncak bukit membentuk ruang-ruang dan bisa digunakan sebagai tempat
untuk berteduh serta beristirahat.
Besar Gua
Madun memiliki panjang sekitar 6 meter dan lebarnya sekitar 4 meter,
tinggi Gua ini bervariasi saat memasukinya tinggi maksimal sekitar 5 meter
mengikuti kontur batu yang menutupinya,
Dari mulut
gua ini terdapat aliran air yang membelah gua, airnya segar dan bening kami
bangga bisa ke tempat ini,” kata Aprianto.
selain bukit
Besak, Gua Madun, Gua Putri serta Bukit Serelo masih banyak keunikan dari
Merapi Selatan ini. Disini juga banyak sekali legenda masyarakat yang bisa di
gali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar