BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Informasi
bisa di tampilkan dengan berbagai cara. Seperti dengan menggunakan diagram
batang, diagram batang daun dan distribusi binomial. Diagram batang mengubah
informasi dari tabel menjadi batang – batang atau kolom – kolom sehingga banyak
orang yang bekerja di dalam perusahan untuk memberi tahukan seberapa tinggi
penghasilan atau pendapatan sebuah perusahaan dengan menggunakan diagram batang.
Kerap
kali data yang disajikan dalam bentuk tabel sulit untuk dipahami. Lain halnya
jika data tersebut disajikan dalam bentuk diagram maka Anda akan dapat lebih
cepat memahami data itu. Diagram adalah gambar yang menyajikan data secara
visual yang biasanya berasal dari tabel yang telah dibuat. Meskipun demikian,
diagram masih memiliki kelemahan, yaitu pada umumnya diagram tidak dapat
memberikan gambaran yang lebih detail.
Distribusi ini
seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah keberhasilan pada jumlah sampel n
dari jumlah populasi N. Apabila sampel tidak saling bebas (yakni pengambilan
sampel tanpa pengembalian), distribusi yang dihasilkan adalah distribusi
hipergeometrik, bukan binomial.Semakin besar N daripada n, distribusi binomial
merupakan pendekatan yang baik dan banyak digunakan.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Pengertian
diagram batang
2. Pengertian
diagram batang daun
3. Pengertian
distribusi binomial
1.3 TUJUAN
Untuk membuat siswa
mengrti dan mengtahui apa itu diagram batang, diagram batang daun, dan
distribusi binomial
BAB
2.
PEMBAHASAN
2.1 DIAGRAM BATANG
Diagram batang adalah diagram yang
menyajikan data dalam bentuk persegi panjang tegak ataupun persegi panjang
mendatar. Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan
nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang
menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan
sama lebar dengan batang-batang terpisah
Diagram
batang biasanya digunakan untuk menggambarkan data diskrit (data cacahan).
Diagram batang adalah bentuk penyajian data statistik dalam bentuk batang yang
dicatat dalam interval tertentu pada bidang cartesius. Ada dua jenis diagram
batang, yaitu diagram batang vertikal dan diagram batang horizontal.
Contoh :
Jumlah lulusan SMA X di suatu daerah dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebagai berikut.
Jumlah lulusan SMA X di suatu daerah dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebagai berikut.
Nyatakan data di atas dalam bentuk diagram batang.
Penyelesaian :
Data tersebut dapat disajikan dengan diagram batang sebagai berikut.
Penyelesaian :
Data tersebut dapat disajikan dengan diagram batang sebagai berikut.
Contoh
Berikut merupakan contoh keadaan
penduduk menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin di suatu daerah tertentu
Keadaan
penduduk menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin tahun 2006
Tingkat
Pendidikan
|
komposisi
|
Jumblah
|
|
Laki
– laki
|
Perempuan
|
|
|
TK
|
35
|
40
|
75
|
SD
|
55
|
67
|
122
|
SMP
|
46
|
53
|
99
|
SMA
|
34
|
40
|
74
|
PT
|
20
|
25
|
45
|
JUMBLAH
|
190
|
225
|
415
|
jelas terlihat dari diagram bahwa tingkat pendidikan sekolah dasar (SD) merupakan kualifikasi pendidikan yang terbanyak yang dimiliki oleh penduduk daerah tersebut, sedangkan jumlah penduduk yang pernah mengikuti kuliah di perguruan tinggi menduduki jumlah yang paling sedikit
2.2 DIAGRAM BATANG DAUN
Diagram batang daun adalah diagram
sebagai contoh penyebaran data yang datanya diurutkan terlebih dahulu dari yang
terkecil ke terbesar. diagram ini berfungsi sebagai contoh penyebaran data
dimana data akan diurutkan terlebih dahulu dari yang terkecil ke yang terbesar.
Diagarm ini terbagi menadi dua yaitu diagram batang dan diagram daun. Diagram
batang daun berisi angak puluhan dan bagain daun berisi angka satuan.
Dalam diagram batang daun,
data yang terkumpul diurutkan terlebih dulu dari data ukuran terkecil sampai
dengan ukuran yang terbesar.Diagram batang daun dapat di ajukan sebagai contoh
penyebaran data. Dalam diagram batang daun, data yang trkumpul diurutkan dahulu
dari data trkrcil sampai data yang terbesar. Diagram batang daun terdiri dari
dua bagian yaitu batang dan daun. Bagian batang memuat angka puluhan dan bagian
daun memuat angka satuan. Dari pengertian ini, berarti diagram batang daun
cocok digunakan untuk data yang besarnya sampai puluhan saja.
Contoh:
Buatlah diagaram batang daun dari data berikut.
45, 10, 20, 31, 48, 20, 29, 27, 11, 8,
25, 21, 42, 24, 22, 36, 33, 22, 23, 13,
34, 29, 25, 39, 32, 38, 50, 5
Penyelesaian :
Diagram batang daunnya adalah
Contoh:
Buatlah diagaram batang daun dari data berikut.
45, 10, 20, 31, 48, 20, 29, 27, 11, 8,
25, 21, 42, 24, 22, 36, 33, 22, 23, 13,
34, 29, 25, 39, 32, 38, 50, 5
Penyelesaian :
Diagram batang daunnya adalah
Dari
diagram batang daun di atas dapat dibaca sebagai berikut :
*). Ukuran terkecil (nilai terkecil) adalah 5,
*). Ukuran terbesar adalah 50,
*). Ukuran ke-1 sampai ke-9 adalah 5, 8, 10, 11, 20, 20, 21, 22, 22.
*). Ukuran ke-16 (nilai ke-16) adalah 29.
*). Ukuran terkecil (nilai terkecil) adalah 5,
*). Ukuran terbesar adalah 50,
*). Ukuran ke-1 sampai ke-9 adalah 5, 8, 10, 11, 20, 20, 21, 22, 22.
*). Ukuran ke-16 (nilai ke-16) adalah 29.
2.3 DISTRIBUSI BINOMIAL
Distribusi Binomial ditemukan
oleh seorang ahli matematika berkebangsaan Swiss bernama Jacob Bernauli.Oleh
karena itu distribusi binomial ini dikenal juga sebagai distribusi bernauli.
Distribusi
binomial berasal dari percobaan binomial yaitu suatu proses Bernoulli yang
diulang sebanyak n kali dan saling bebas. Suatu distribusi Bernoulli dibentuk
oleh suatu percobaan Bernoulli (Bernoulli trial). Sebuah percobaan Bernoulli
harus memenuhi syarat:Keluaran (outcome) yang mungkin hanya salah satu dari
“sukses” atau “gagal”, Jika probabilitas sukses p, maka probabilitas
gagal q = 1 – p.
Distribusi
binomial adalah distribusi probabilitas diskrit jumlah keberhasilan dalam n
percobaan ya/tidak (berhasil/gagal) yang saling bebas, dimana setiap hasil
percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen berhasil/gagal juga disebut
percobaan bernoulli. Ketika n = 1, distribusi binomial adalah distribusi
bernoulli. Distribusi binomial merupakan dasar dari uji binomial dalam uji
signifikansi statistik.
Distribusi
Binomial digunakan untuk data diskrit (bukan data kontinu) yangdihasilkan dari
eksperimen Bernouli, mengacu kepada matematikawan JacobBernouli. Peristiwa
pelemparan mata uang (koin) yang dilakukan beberapa kaliadalah contoh dari
proses bernouli, dan hasil (outcomes) dari tiap-tap pengocokan dapat dinyatakan
sebagai distribusi probabilitas binomial. Kejadiansukses atau gagal calon
pegawai dalam psikotest merupakan contoh lain dari proses Bernouli. Sebaliknya
distribusi frekuensi hidupnya lampu neon di pabrik anda harus diukur dengan skala
kontinu dan bukan dianggap sebagai distribusi binomial.
Sering dalam berbagai macam
permasalahan peluang hanya memiliki dua kemungkinan hasil atau dapat
disederhanakan menjadi dua kemungkinan. Sebagai contoh, ketika suatu koin
dilempar, maka kita akan mendapat angka atau gambar. Ketika seorang bayi lahir,
maka seorang bayi tersebut merupakan bayi laki-laki atau perempuan. Dalam
permainan bola basket, tim yang bermain bisa menang atau kalah. Keadaan
benar/salah tersebut dapat dijawab dengan dua cara, yaitu benar atau salah.
Kondisi-kondisi lainnya dapat disederhanakan untuk menghasilkan dua
kemungkinan. Sebagai contoh, suatu pengobatan medis dapat diklasifikasikan
sebagai efektif atau tidak efektif, tergantung hasilnya. Seseorang dapat
dikategorikan memiliki tekanan darah normal atau tidak normal, tergantung dari
pengukuran tekanan darahnya. Pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda, walaupun
memiliki empat atau lima pilihan jawaban, dapat diklasifikasikan menjadi benar
atau salah. Kondisi-kondisi yang telah dicontohkan tersebut dinamakan percobaan
binomial.
2.4 SYARAT
DISTRIBUSI BINOMIAL
1. jumlah
trial merupakan bilangan bulat Contoh melambungkan coin 2 kali, tidak mungkin2 ½ kali.
2. Setiap eksperiman mempunya idua outcome (hasil).
Contoh:sukses/gagal,laki/perempuan,
sehat/sakit,setuju/tidaksetuju.
3. Peluang sukses sama setiap
eksperimen.
Contoh:
Jika pada lambungan pertama peluang keluar mata H/sukses adalah ½, pada
lambungan seterusnya juga ½. Jika sebuah dadu, yang diharapkan adalah keluar
mata lima, maka dikatakan peluang sukses adalah 1/6, sedangkan peluang gagal
adalah 5/6.Untuk itu peluang sukses dilambangkan p, sedangkan peluang gagal
adalah (1-p) atau biasa juga dilambangkan q, di mana q = 1-p.
2.5. CIRI-CIRI
DISTRIBUSI BINOMIAL.
Distribusi
Binomial dapat diterapkan pada peristiwa yang memiliki ciri-ciri percobaan
Binomial atau Bernoulli trial sebagai berikut :
1.
Setiap percobaan hanya mempunyai 2 kemungkinan hasil : sukses(hasil yang
dikehendakai, dan gagal(hasil yang tidak dikehendaki)
2.
Setiap percobaan beersifat independen atau dengan pengembalian.
3.
Probabilita sukses setiap percobaan harus sama, dinyatakan dengan p. Sedangkan
probabilita gagal dinyatakan dengan q, dan jumlah p dan q harus sama dengan
satu.
4.
Jumlah percobaan, dinyatakan dengan n, harus tertentu jumlahnya.
2.6. PENERAPAN
DISTRIBUSI BINOMIAL
Beberapa
kasus dimana distribusi normal dapat diterapkan yaitu:
1.
Jumlah pertanyaan dimana anda dapat mengharapkan bahwa terkaan anda benar
dalam ujian pilihan ganda.
2.
Jumlah asuransi kecelakaan yang harus dibayar oleh perusahaan asuransi.
3.
Jumlah lemparan bebas yang dilakukan oleh pemain basket selama satu musim.
Percobaan binomial merupakan suatu percobaan yang memenuhi empat syarat
berikut:
1.
Terdapat n kali percobaan.
2.
Masing-masing percobaan hanya dapat
menghasilkan dua kemungkinan, atau hasil yang diperoleh dapat disederhanakan
menjadi dua kemungkinan. Hasil yang diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai
hasil yang sukses atau gagal.
3.
Hasil dari masing-masing percobaan
haruslah saling bebas.
4.
Peluang untuk sukses harus sama
untuk setiap percobaan.
Suatu percobaan binomial dan
hasilnya memberikan distribusi peluang khusus yang disebut sebagai distribusi
binomial.
Hasil-hasil percobaan binomial dan
peluang yang bersesuaian dari hasil tersebut dinamakan distribusi binomial.
Dalam percobaan binomial,
hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan sebagai hasil yang sukses atau
gagal. Sebagai contoh, jawaban benar suatu pertanyaan pilihan ganda dapat
diklasifikasikan sebagai hasil yang sukses, sehingga pilihan jawaban lainnya
merupakan jawaban yang salah dan diklasifikasikan sebagai hasil yang gagal.
Notasi-notasi yang umumnya digunakan dalam percobaan binomial dan distribusi
binomial adalah sebagai berikut.
Notasi
|
Keterangan
|
P(S)
|
Simbol untuk peluang sukses.
|
P(F)
|
Simbol untuk peluang gagal.
|
P
|
Peluang sukes.
|
Q
|
Peluang gagal.
|
|
P(S) = p dan P(F) = 1 – p
= q
|
N
|
Banyaknya percobaan
|
X
|
Banyaknya sukses dalam n
kali percobaan
|
Perhatikan bahwa 0 ≤ X ≤ n
dan X = 0, 1, 2, 3, …, n.
|
Peluang sukses dalam percobaan
binomial dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.
Rumus Peluang Binomial
Dalam suatu percobaan binomial,
peluang untuk mendapatkan tepat X sukses dalam n percobaan adalah
Untuk mengetahui bagaimana ilustrasi
dari rumus peluang binomial tersebut bermula, perhatikan Contoh 1 berikut.
Contoh 1: Melempar Koin
Suatu koin dilempar sebanyak tiga
kali. Tentukan peluang mendapatkan tepat dua angka.
Pembahasan Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melihat ruang
sampelnya. Ruang sampel dari pelemparan satu koin sebanyak tiga kali adalah
S
= {AAA, AAG, AGA, GAA, GGA, GAG, AGG, GGG}
Dari ruang sampel, kita dapat
melihat bahwa ada tiga cara untuk mendapatkan tepat dua angka, yaitu AAG, AGA,
dan GAA. Sehingga peluang kita mendapatkan tepat dua angka adalah 3/8 atau
0,375.
Dengan melihat kembali Contoh 1 dari
sudut pandang percobaan binomial, maka contoh tersebut memenuhi keempat
kriteria percobaan binomial.
1.
Terdapat tiga kali percobaan.
2.
Setiap percobaan hanya memiliki dua kemungkinan,
yaitu angka (A) atau gambar (G).
3.
Hasil dari masing-masing percobaan
saling bebas (hasil dari suatu pelemparan tidak mempengaruhi hasil pelemparan
lainnya).
4.
Peluang percobaan sukses (angka)
adalah ½ di setiap percobaannya.
Dalam kasus ini, n = 3, X
= 2, p = ½, dan q = ½. Sehingga dengan mensubstitusi nilai-nilai
tersebut ke dalam rumus, kita mendapatkan
Jawaban tersebut sama dengan jawaban
kita sebelumnya yang menggunakan ruang sampel.
Contoh 1 tersebut juga dapat
digunakan untuk menjelaskan rumus peluang binomial. Pertama, perhatikan bahwa
terdapat tiga cara untuk mendapatkan tepat dua angka dan satu gambar dari
delapan kemungkinan. Ketiga cara tersebut adalah AAG, AGA, dan GAA. Sehingga,
dalam kasus ini banyaknya cara kita mendapatkan dua angka dari pelemparan koin
sebanyak tiga kali adalah 3C2, atau 3. Secara
umum, banyak cara untuk mendapatkan X sukses dari n percobaan
tanpa memperhitungkan urutannya adalah
Ini merupakan bagian pertama
rumus binomial. (Beberapa kalkulator dapat digunakan untuk menghitung kombinasi
tersebut).
Selanjutnya, masing-masing sukses
memiliki peluang ½ dan muncul sebanyak dua kali. Demikian juga masing-masing
gagal memiliki peluang ½ dan muncul sekali. Sehingga akan memberikan,
pada rumus binomial. Sehingga
apabila masing-masing percobaan sukses sukses memiliki peluang p dan
muncul X kali serta peluang gagalnya adalah q dan muncul n
– X kali, maka dengan menuliskan peluang percobaan sukses kita akan
mendapatkan rumus binomial.
DAFTAR
PUSTAKA
http://pak-ari.com/article/diagram-batang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar